Vestyles.com - Kita pasti ingat di era sebelum abad 21. Dimana di Indonesia dipenuhi dengan film-film dan beberapa serial televisi yang bertemakan action. Seperti Si Buta dari Gua Hantu ataupun Wiro Sableng. Tapi entah mengapa, gelora itu seakan mengurang saat ini.
Sekarang kita disajikan dengan hiburan film drama romantis, horror dan komedi. Sebenarnya tidak terlalu buruk. Tapi film action sendiri mendapatkan tempat yang khusus di hati masyarakat Indonesia. Hausnya kebutuhan film action dengan kualitas baik bisa dilihat dengan tingginya apresiasi masyarakat terhadap beberapa film action terbaru. Seperti Merantau dan The Raid. Sayangnya, walaupun film ini dibuat oleh Indonesia, tapi dibalik layar terdapat sutradara dari luar.
Hal ini bisa dibilang cukup miris. Terlepas dari apresiasi yang sangat baik dari dalam ataupun luar negeri, tetap bisa dibilang bahwa karya film ini bukanlah 100% buatan Indonesia. Tapi yang jadi perhatian saya adalah mengapa hampir tidak ada sineas muda Indonesia yang mengangkat tema action didalam filmnya. Kebanyakan sineas muda Indonesia memilih untuk mengikuti trend film yang sedang terjadi.
Dilihat dari trend film saat ini, bisa dibilang bahwa sineas Indonesia melihat trend yang ada di hollywood. Dimana hollywood juga mengalami trend film seperti Twilight, sebuah drama romantis yang sangat populer. Bahkan jika kita perhatikan, sinetron seperti Ganteng-ganteng serigala mungkin mendapat inspirasinya dari film ini. Serta ada pula trend film horror. Dimana film-film horror ini lebih menonjolkan keseksiannya aktrisnya daripada jalan cerita dan horror itu sendiri.
Melihat dari trend ini, sineas dapat melihat pangsa pasar dan lebih memilih jalur aman, yakni mengikuti trend yang ada, daripada menciptakan trend sendiri. Sehingga terciptalah banyak film drama romantis di Indonesia, bukannya trend film dengan genre action yang mumpuni. Tapi ini semua hanyalah opini dari saya. Dan semoga saja nantinya ada sineas yang berani mengambil tindakan dan membuat sesuatu yang berbeda.